NAMA JURNAL
|
Jurnal Akuntansi & Keuangan
|
Volume
/ Halaman
|
Vol. 5, No. 1/ 35 -
57
|
Nama
Penulis
|
Tjiptohadi Sawarjuwono
Agustine Prihatin
Kadir
|
Judul
Jurnal
|
INTELLECTUAL CAPITAL: PERLAKUAN, PENGUKURAN DAN PELAPORAN (SEBUAH LIBRARY
RESEARCH)
|
Tanggal
jurnal
|
2003
|
Tujuan
Penelitian
|
The
study concludes that methods of measurement IC have been classified into a
financial and non-financial measurement. For the reporting purposes, it is
needed a supplement to the income statement consisting an intellectual
capital statement.
|
Metode
Penelitian
|
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan menerapkan metode penelitian kepustakaan (library research).
Penelitian berbasis literatur merupakan bentuk penelitian yang menggunakan
literatur sebagai obyek kajian. Pendekatan ini sangat sesuai untuk kondisi
Indonesia karena masih terbatasnya perusahaan yang mengimplementasikan hal
tersebut.
|
Variabel Penelitian
|
Human Capital, Structure
Capital, Costumer Capital
|
Hasil Penelitian
|
Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa intellectual capital statement merupakan
bentuk laporan yang kompleks yang mengkombinasikan angka, narasi dari
pengetahuan yang dimiliki oleh perusahaan dan visualsasi yang dapat berupa
sketsa yang memberikan ilustrasi kerja modal intelektual.
|
Kesimpulan Mengenai Penelitian
|
Modal intelektual yang
merupakan intangible assets perusahaan menjadi aset yang sangat bernilai.
Seiring semakin bernilainya modal intelektual sebagai asset perusahaan,
memberikan tantangan tersendiri bagi para akuntan untuk dapat
mengidentifikasikan, mengukur dan mengungkapkannya kedalam laporan keuangan
perusahaan. Hal ini disebabkan sistem akuntansi tradisional yang ada telah
gagal mengungkapkan asset ini.
Secara umum modal intelektual
dibagi menjadi tiga elemen utama, yaitu: human capital yang mencakup
pengetahuan dan keterampilan pegawai, structure capital yang mencakup teknologi
dan infrastruktur informasi yang mendukungnya, costumer capital dengan
membangun hubungan yang baik dengan konsumen. Ketiga elemen ini akan
berinteraksi secara dinamis, serta terus menerus dan luas sehingga akan
menghasilkan nilai bagi perusahaan.
Dalam hal pengukuran, ada
banyak konsep pengukuran modal intelektual yang dikembangkan oleh para
peneliti saat ini. Namun secara umum metode yang dikembangkan tersebut dapat
dikelompokkan kedalam dua kelompok, yaitu: pengukuran non monetary (non
financial) dan pengukuran monetary (financial). Dari model-model pengukuran
yang dikembangkan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga
menurut penulis untuk memilih model mana yang paling tepat untuk digunakan,
merupakan tindakan yang tidak tepat, karena pengukuran tersebut hanyalah
sebuah alat yang dapat diterapkan pada situasi dan kondisi perusahaan dengan
spesifikasi tertentu. Sedangkan pelaporan modal intelektual dilakukan dengan
cara membuat pengukuran yang tidak bersifat moneter dan melaporkannya sebagai
sebuah suplemen dalam laporan tahunan perusahaan. Suplemen tersebut dikenal
dengan istilah intellectual capital statement.
|
Pendapat
Tentang Jurnal
|
Penelitian ini menarik karena membahas tentang intangible assets. Seiring semakin bernilainya modal intelektual
sebagai aset perusahaan karena sulit mengukur atau mengungkapkan ke dalam
suatu laporan keuangan.
|
Kamis, 30 Maret 2017
Jurnal 5 : Pelaporan dan Pengungkapan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar